Nonton TV Lokal Gratis

HANYA GORESAN BELAKA

Jumat, 16 Januari 2009

'ONG BAK 2', Kisah Klasik Tentang Balas Dendam

Pemain: Tony Jaa, Sorapong Chatree, Saranyu Wongkrajang, Santisuk Promsiri, Natdanai ಕೊಂಗ್ತ್ಹೊಂಗ್
Tien (Tony Jaa) adalah seorang putra Jendral yang terpaksa harus melihat kedua orang tuanya dibantai Lord Rajsena yang ingin menguasai seluruh negeri. Tien yang berhasil lolos dari pembantaian kemudian ditangkap oleh pedagang budak yang bermaksud menjualnya pada para bangsawan.
Sebelum Tien sempat dijual sebagai budak, seorang pria bernama Chernang yang kemudian menculik Tien. Chernang kemudian mengajarkan bermacam jenis bela diri pada Tien. Bertahun kemudian, Tien yang menguasai berbagai macam bela diri kemudian diangkat sebagai ketua kelompok yang sebelumnya dipimpin oleh Chernang.
Suatu ketika, secara tak sengaja, Tien melihat sebuah pengumuman bahwa Lord Rajsena sedang mencari petarung terbaik untuk menjadi pengawalnya. Tien dengan mudah dapat melewati ujian ini dan berhasil menjadi orang kepercayaan Lord Rajsena. Kini Tien punya kesempatan untuk membalas dendam kematian kedua orang tuanya. Namun bila tak hati-hati maka nyawa Tien sendiri yang akan menjadi korban.
Sebenarnya tak banyak yang dijanjikan oleh film yang disutradarai oleh Tony Jaa ini. Ide cerita masih seputar heroisme ala film-film Shaw Brothers bahkan nyaris tanpa sentuhan apapun. Malah bisa dibilang ide cerita film ini tak jauh dari cerita drama televisi yang hanya menjual 'emosi' pada penonton tanpa ada kedalaman cerita atau karakter. Artinya, penonton akan 'dipaksa' untuk mencintai sang tokoh protagonis dan membenci tokoh antagonis dengan berbekal alasan-alasan klasik.
Sebenarnya tak ada yang salah dengan ide cerita ini selama dari sisi visual masih ada yang mengimbanginya. Beberapa film laga juga mengusung ide cerita yang kurang lebih sama namun mereka berhasil tampil dengan baik karena koreografi tarung yang fresh, special effect yang memukau atau permainan sudut pengambilan gambar yang baik. Sayangnya, itu semua tak ada dalam film yang satu ini.
Sudut pengambilan gambar terasa datar dan bahkan editing terasa terpotong-potong sehingga alur dari satu adegan ke adegan yang lain terasa tersendat-sendat. Akibatnya, jalan cerita yang memang kurang kokoh jadi terasa makin lemah. Apa lagi karakter masing-masing pemerannya juga tak terlalu dalam sehingga kesan artifisial sangat terasa sekali.
Koreografi tarung yang diharap mampu menjadi sebuah suguhan yang memuaskan pun gagal menjadi daya tarik. Pengambilan gambar dari jarak jauh sementara beberapa pemeran tampak sedang 'menunggu giliran' bertarung malah semakin memperburuk performa film ini. Sebenarnya dengan editing yang baik dikombinasi dengan pengambilan gambar dari jarak dekat akan sedikit menolong koreografi tarung film ini. Tentunya itu membutuhkan seorang sutradara yang cukup jeli.
Singkatnya, film ini gagal menyajikan sebuah tontonan yang benar-benar bisa dinikmati dan meski ending film dibuat 'terbuka', tak ada rasa penasaran yang cukup kuat untuk menonton kelanjutan dari film yang sebenarnya adalah prekuel dari film berjudul ONG BAK ini. (kpl/roc)

'BURN AFTER READING', Balas Dendam Yang Berbuntut Kekacauan

Pemain: John Malkovich, George Clooney, Frances McDormand, Brad Pitt, Tilda Swinton, Richard Jenkins, David ರಸ್ಚೆ
Ozzie Cox (John Malkovich) adalah seorang anggota CIA yang dipecat lantaran selalu bermasalah dengan alkohol. Pemecatan ini membuat Ozzie jengkel dan bermaksud membalas dendam sakit hatinya. Ia bermaksud menulis sebuah biografi yang akan mengungkap keburukan CIA.
Ternyata masalah Ozzie masih bertambah lagi, Katie (Tilda Swinton), istrinya, minta diceraikan. Dan yang lebih buruk lagi, Katie malah membawa pergi CD berisi biografi Ozzie yang belum selesai. Masalah jadi semakin rumit ketika Katie secara tidak sengaja meninggalkan CD itu di sebuah fitness center.
Chad Feldheimer (Brad Pitt), salah seorang pelatih di fitness center itu kemudian menemukan CD yang tertinggal itu. Chad dan Linda Litzke (Frances McDormand), pemilik fitnes center tempat Chad bekerja kemudian berencana untuk memeras Ozzie dengan menggunakan CD ತೆರ್ಸೆಬುತ್
Di tempat lain, Harry Pfarrer (George Clooney), seorang Federal Marshal, ternyata menjalin hubungan asmara dengan Kattie istri Ozzie. Harry yang memang suka gonta-ganti pacar kemudian secara tak sengaja bertemu dengan Linda lewat sebuah biro kencan online. Harry pun akhirnya mau tak mau terlibat dengan skenario pemerasan yang sudah dirancang Chad dan Linda.
Film komedi ini adalah hasil karya dua sutradara Joel Coen dan Ethan Coen yang juga menggarap film sukses NO COUNTRY FOR OLD MEN. Sayangnya eksperimen dua sutradara ini agaknya membuat film ini jadi sedikit sulit dicerna. Penonton dibuat bingung ke mana arah film ini akan dibawa. Akibatnya, penonton harus membagi perhatian antara menikmati film ini sebagai sebuah lelucon atau memperhatikan alur cerita agar tak jadi makin bingung.Eksperimen lelucon seperti ini memang berpotensi untuk jadi tidak lucu karena 'kelucuan' yang dimuat sebenarnya adalah dari sisi parodi yang dibawa oleh alur cerita dan para tokoh yang terlibat di dalamnya. Film ini memang sarat berisi parodi terutama tentang dunia spionase mirip parodi yang dibawakan Mike Myers lewat film AUSTIN POWERS.
Yang membedakan antara film BURN AFTER READING ini dengan AUSTIN POWERS mungkin hanyalah dari penerjemahan kekonyolan oleh para aktornya yang berbeda. Jelas film ini berbeda karena para aktor dan aktris pendukungnya, notabene, adalah aktor dan aktris serius seperti George Clooney atau Brad Pitt.
Singkatnya, film ini memang bukanlah film komedi yang dengan mudah membuat Anda tertawa terbahak-bahak, meski sebenarnya itu sangat tergantung pada sense of humor. Yang jelas, film ini punya cukup bobot dari segi penggarapan maupun akting. Masalah bisa diterima atau tidak, sepertinya sang sutradara tak terlalu perduli.
(kpl/roc)










'FEAST OF LOVE', Seribu Wajah Cinta

Pemain: Morgan Freeman, Selma Blair, Greg Kinnear, Toby Hemingway, Radha Mitchell, Stana Katic, Fred ವಾರ್ಡ್
Cinta memang adalah sebuah fenomena yang tak pernah bisa diduga perwujudannya. Ada yang mewujudkan cinta dengan keindahan dan kasih sayang sementara tak jarang pula yang menganggapnya tak lebih dari sekedar penderitaan yang menyakitkan. Dan itulah yang ingin disampaikan oleh film ini.
Diana (Radha Mitchell) adalah seorang agen real estate yang menjalin hubungan asmara dengan Bradley (Greg Kinnear) yang memiliki sebuah coffee house di kota Oregon. Hubungan asmara Bradley sebelumnya dengan seorang wanita bernama Kathryn (Selma Blair) berakhir dengan kegagalan.
Sayangnya kali ini Bradley masih belum beruntung karena Diana juga menjalin hubungan dengan seorang pria bernama David (Billy Burke). Diana kemudian meninggalkan Bradley untuk David, pria yang dicintainya. Bradley yang merasa hancur kemudian dekat dengan Margaret (Erika Marozsan).
Di sisi lain, Harry (Morgan Freeman), Chloe (Alexa Davalos), dan Oscar (Toby Hemingway) masing-masing juga memiliki masalah dengan hubungan asmara mereka. Dari sekelompok kecil manusia yang dipersatukan lingkungan yang sama ini terlihat begitu rumitnya permasalahan asmara yang mereka hadapi dan tak bisa mereka tolak.
Film drama cinta ini diangkat dari sebuah novel karya Charles Baxter dengan judul yang sama. Dan ini bukanlah sesuatu yang mudah karena novelnya sendiri punya tingkat kesulitan yang cukup tinggi untuk divisualisasikan. Masalahnya, novel ini memiliki banyak karakter yang punya bobot hampir sama dan alur ceritanya sendiri selalu berubah-ubah sudut pandang.
Untungnya, Allison Burnett yang dipercaya mengerjakan naskahnya cukup mampu mengambil 'roh' dari novel ini meski tak bisa sepenuhnya dibilang taat pada sumber aslinya. Setidaknya karakter dan plot cerita masih bisa dialihkan dengan baik meski tak bisa sepenuhnya mengadaptasi seluruh alur cerita dengan sempurna.
Kasus yang sering muncul pada film hasil adaptasi novel adalah batasan durasi yang membuatnya jadi sulit untuk benar-benar mewakili sebuah deskripsi yang tergambar pada novelnya. Dan film FEAST OF LOVE ini juga bukan pengecualian. Ada beberapa proses yang terasa berjalan terlalu cepat dan sulit untuk diterima. Akibatnya memang agak sulit terlibat secara emosional dengan beberapa sudut dari film yang punya banyak alur ini. Untungnya para aktor dan aktris pendukungnya cukup mampu menghayati peran yang mereka bawakan dan memberikan 'jiwa' pada karakter yang mereka mainkan.
Secara umum. FEAST OF LOVE ini memang bukan tontonan ringan karena ide ceritanya sendiri sudah cukup berat. Dan yang jelas ini bukan tontonan untuk anak kecil lantaran banyak adegan seks meski semuanya diperlihatkan dengan sentuhan seni dan sama sekali tak terkesan erotis. (kpl/roc)

Sabtu, 10 Januari 2009

'BEDTIME STORIES', Dongeng Yang Jadi Nyata


Pemain: Adam Sandler, Keri Russell, Guy Pearce, Teresa Palmer, Courteney Cox, Lucy Lawless, Russell Brand, Richard Griffiths, Aisha Tyler, Jonathan ಪ್ರ್ಯ್ಚೆ
Skeeter Bronson (Adam Sandler) mungkin bukan termasuk contoh orang yang sukses. Pekerjaannya sebagai teknisi di sebuah hotel tak terlalu menjanjikan masa depan buat Skeeter. Namun semuanya tiba-tiba saja berubah saat Skeeter menemukan satu bakat 'unik' yang ದಿಮಿಲಿಕಿನ್ಯ
Tanpa disadari, semua cerita yang dibacakan Skeeter untuk kedua keponakannya tiba-tiba secara ajaib menjadi kenyataan. Skeeter yang 'membaca' peluang emas ini kemudian mengarang-ngarang cerita dengan maksud mengambil keuntungan dari bakat anehnya ini. Skeeter bermaksud mengambil alih posisi Kendall (Guy Pearce) sebagai manajer hotel.
Sayangnya, 'campur tangan' kedua keponakannya mengubah rencana menuju kesuksesan ini menjadi malapetaka yang tak terbayangkan. Kini Skeeter harus berusaha keras untuk 'memperbaiki' semua kerusakan yang secara tak langsung telah ia lakukan.
Dunia dongeng memang tak pernah berhenti menjadi daya tarik buat anak-anak, bahkan mereka yang sudah dewasa. Dan peluang inilah yang mendasari film hasil arahan sutradara Adam Shankman ini. Waktu peluncuran film ini pun terasa tepat karena pada liburan panjang akhir tahun biasanya seluruh keluarga punya waktu luang cukup banyak untuk nonton film.
Namun meski film ini dibuat untuk 'ramah' anak kecil, bukan berarti bahwa orang dewasa tak dapat menikmati film ini. Humor-humor segar yang muncul dari kekonyolan Adam Sandler masih cukup relevan untuk dikonsumsi seluruh keluarga. Hasilnya, film ini memang pas dikonsumsi seluruh keluarga di penghujung tahun 2008 ini.
Soal akting, para pendukungnya memang tak perlu lagi diragukan. Sukses memerankan tokoh yang dirundung kesialan seperti dalam film LITTLE NICKY atau ANGER MANAGEMENT membuat Adam Sandler terlihat 'pas' memerankan tokoh Skeeter dalam film ini. Yang agak disayangkan mungkin adalah Guy Pearce yang agaknya kurang pas dipasang sebagai pemeran karakter Kendall.
Yang tak kalah menariknya justru adalah penampilan dua bintang cilik Laura Ann Kesling dan Jonathan Morgan Heit yang terlihat begitu wajar memerankan dua keponakan Skeeter. Sementara Russell Brand yang pertama kali tampil dalam film FORGETTING SARAH MARSHALL juga terlihat 'enjoy' berperan sebagai Mickey.
Jangan berharap ada logika karena film ini memang adalah sebuah dongeng sebelum tidur. Dan seperti kebanyakan dongeng sebelum tidur, banyak hal mustahil yang bisa saja terjadi. Terlepas dari itu, Adam Shankman, sang sutradara mampu mengolah ide cerita sederhana namun liar ini menjadi sebuah tontonan happy ending yang layak jadi tontonan penutup tahun ini.
(kpl/roc)






'YES MAN', Satu Kata Yang Mengubah Dunia

Pemain: Jim Carrey, Terrence Stamp, Slim Khezri, Zooey Deschanel, Bradley Cooper, Rhys Darby
ಸಾತ್ditinggalkan kekasihnya, Carl Allen (Jim Carrey) mulai menutup diri dari lingkungannya. Ia tak mau bertemu dengan orang-orang yang dikenalnya dan mengurung diri dalam apartemennya. Semua itu berubah saat Carl bertemu seorang motivator bernama Terrence Bundley (Terrence Stamp).
Dari Terrence Carl 'belajar' bahwa kata 'ya' memiliki kekuatan yang tak terbayangkan dan Terrence meminta Carl untuk mulai mengatakan 'ya' pada apapun yang dikatakan orang. Merasa terinspirasi dengan apa yang dikatakan pria tadi, Carl kemudian bertekad untuk mengubah hidupnya dengan mengatakan 'ya' pada apa pun juga.Awalnya, hidup Carl jadi lebih 'berwarna'. Carl mulai merasakan banyak perubahan yang terjadi dalam hidupnya. Namun itu tak berlangsung lama karena Carl kemudian mulai menghadapi banyak masalah karena terlalu banyak mengatakan 'ya' pada saat ia seharusnya mengatakan tidak. Untungnya, Carl kemudian bertemu Allison (Zooey Deschanel) yang akhirnya mengubah hidup Carl menjadi lebih baik.
Film komedi romantis ini diadaptasi dari biografi Danny Wallace yang ditulisnya menjadi buku dengan judul yang sama. Dari alur cerita, film ini sebenarnya malah sangat mirip dengan film LIAR, LIAR yang kebetulan juga dibintangi oleh Jim Carrey. Bedanya, jika film LIAR, LIAR terasa punya 'greget', yang ini justru terasa sedikit hambar. Agaknya sang penulis naskah gagal menuangkan novel laris karya Danny Wallace ini menjadi bentuk visual yang menarik. Atau bisa jadi pamor film LIAR, LIAR yang menjadi tolok ukur maka film ini jadi malah kehilangan taring. Yang jelas dari sisi cerita film ini terasa kurang kokoh dan tak menyajikan sesuatu yang fresh selain humor fisik ala Jim Carrey.Sisi romantis yang seharusnya sedikit mampu menolong pun ternyata tak bisa terlalu diandalkan karena 'ikatan batin' antara Jim Carrey dan Zooey Deschanel yang seharusnya menggambarkan sisi romantis film ini malah tak terlihat. Bisa jadi perbedaan usia yang cukup jauh antara kedua bintang ini membuat mereka jadi sedikit kesulitan untuk bermesraan.
Terlepas dari itu semua, film ini ternyata punya performa cukup bagus. Buktinya nama YES MAN sendiri masuk ke jajaran film-film box office dan mengumpulkan tak kurang dari US$79 juta sejak dirilis 19 Desember 2008 lalu. (kpl/roc)

'REDLINE', Ketika Segalanya Dipertaruhkan

Pemain: Tim Matheson, Nathan Phillips, Nadia Bjorlin, Eddie Griffin, Angus Macfadyen
Kebahagiaan memang tak bisa dibeli.
Mungkin karena itu banyak orang berduit yang punya hobi aneh termasuk taruhan di ajang balap ilegal seperti yang digambarkan film berjudul REDLINE ini. Dan yang digunakan berlomba bukanlah sembarang mobil karena berbagai mobil eksotik berharga mahal juga turun di arena balap underground ini.
Seorang pemilik perusahaan rekaman bernama Infamous (Eddie Griffin) termasuk satu dari sekian banyak orang berduit yang sering bertaruh di ajang balap mobil ilegal ini. Infamous bersama Jerry (Tim Matheson) yang punya bisnis di bidang perfilman dan Uncle Mike (Angus MacFadyen) yang dikenal sebagai pemimpin kelompok mafia tak ragu-ragu bertaruh untuk sesuatu yang kadang tak masuk akal.
Suatu ketika mereka bertiga bertaruh US$1 juta bila keponakan Uncle Mike bisa membawa mobil dari L.A ke Las Vegas dalam waktu kurang dari dua jam. Tak cuma itu, taruhan ini dilakukan pada malam hari dan pengendaranya harus sanggup melewati para polisi tanpa ketahuan.
Dari beberapa taruhan ini, Infamous kemudian berusaha mencari pembalap baru untuk taruhan berikutnya.
Dan secara tak sengaja ia bertemu Natasha (Nadia Bjorlin), mantan pembalap yang kemudian memilih bekerja di bengkel mobil dan bermain musik. Maka mulailah Natasha memasuki dunia balap ilegal yang tak hanya beresiko kekalahan namun juga beresiko hilangnya nyawa.
Film yang satu ini memang hanya disajikan untuk konsumsi mata. Artinya, sepanjang film berdurasi 95 menit ini Anda akan melihat banyak 'tontonan menarik' mulai dari mobil-mobil sport eksotik hingga gadis-gadis cantik. Selebihnya memang hanya sekedar 'alat' untuk menyatukan tiap adegan menjadi sebuah cerita.
Dari segi cerita, tak banyak yang diberikan oleh film ini.
Alur cerita cenderung datar dan mudah ditebak sementara akting para pendukungnya pun jauh dari kata memukau. Namun sang aktor dan aktris pun tak bisa terlalu dipersalahkan karena naskah film ini sendiri memang tak memberi kesempatan pengembangan karakter.
Yang ada hanyalah serangkaian dialog yang harus dibawakan sang pemeran.
Mungkin tidaklah terlalu mengejutkan karena film ini adalah hasil besutan sutradara Andy Cheng yang sebelumnya sempat menggarap film END GAME. Film dengan rating PG-13 ini adalah film kedua Andy yang sebelumnya adalah seorang stunt coordinator pada film-film laga seperti RUSH HOUR dan THE SCORPION KING. Hasilnya, sang sutradara memang lebih fokus pada urusan laga saja.
Kabarnya, sang produser, Daniel Sadek mengeluarkan biaya cukup besar untuk membuat film yang satu ini. Ia bahkan mengorbankan dua dari mobil koleksinya untuk 'dihancurkan' dalam film yang menelan dana tak kurang dari US$26 juta ini. Sayangnya, investasi itu tak membuahkan hasil karena film ini termasuk gagal di box office chart. (kpl/roc)

Jumat, 09 Januari 2009

Daftar Kode Telepon Internasional

Berikut link list international dialing codes yang bisa dipakai untuk acuan menelepon ke luar negeri, atau sekedar mengecek lokasi pemilik nomor telepon dari partner baru dari luar negeri.
Karena daftarnya lumayan panjang,
List International Dialing Codes dari Kropla.comhttp://www.kropla.com/dialcode.htm
International area code lists dari numberingplans.comhttp://www.numberingplans.com/?page=dialling&sub=areacodes
International dialing wizard dari numberingplans.comhttp://www.numberingplans.com/?page=dialling&sub=instructions
International dialing code wizard dari timeanddate.comhttp://www.timeanddate.com/worldclock/dialing.html
Sekedar tambahan, berikut daftar kode telepon di Indonesia dari wikipedia.orgDaftar kode telepon di IndonesiaDaftar kode telepon di Indonesia berdasarkan nama

Belajar membuat website » Membuat website itu sangatlah mudah, dapatkan panduannya di sini ! ditunjang berbagai software & full support. daftar segera !! http://www.resepbisnis.com/?id=rohman

John Cena

Flixster - Share Movies
Flixster - Share Movies
Flixster - Share Movies
Flixster - Share Movies
Flixster - Share Movies
BIODATA : NAME : John Cena , Date Of Birth : April 23 1997 , Place Of Birth : West Newbury,Massachuesetts , Film : The Marine