DENPASAR - Sebanyak 200 ibu rumah tangga di Bali diketahui terinfeksi Human Immunodeficiancy Virus (HIV). Hal tersebut menunjukkan bahwa penularan HIV telah meluas pada kelompok masyarakat umum.
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bali mencatat, sejak kasus HIV pertamakali ditemukan di Bali pada tahun 1987 hingga 31 Mei 2008, ada sebanyak 200 ibu rumah tangga telah terinfeksi HIV.
"Mereka umumnya terinfeksi dari suami mereka yang menjadi pelanggan pekerja seks," terang Koordinator Pokja Pengobatan Perawatan dan Dukungan KPA Bali Tuti Parwati Merati di Denpasar, Rabu (30/7/2008).
Selain ibu rumah tangga, sambung Tuti, ada sebanyak 185 perempuan bukan pekerja seks dan bukan pengguna narkoba suntik yang juga terinfeksi HIV.
Sebagian besar pengidap HIV positif ini tinggal di Kota Denpasar, dan sebagian lainnya tersebar di seluruh kabupaten di Provinsi Bali.
Tingginya penularan HIV pada kelompok ibu rumah tangga, kata dia, disebabkan oleh rendahnya kesadaran para lelaki pelanggan pekerja seks untuk menggunakan kondom.
"Jadi mereka dapat virus di luar, lalu ditularkan ke istrinya yang bahkan tidak pernah berhubungan seks dengan laki-laki lain," ujar penemu kasus HIV pertama di Indonesia itu.
Ironisnya, menurut Tuti, stigma dan diskriminasi terhadap orang yang terinfeksi HIV justru membuat penularannya tak terkendali. Pasalnya, stigma ini telah membuat banyak kalangan enggan memeriksakan status HIV-nya.
"Akibatnya, banyak pihak yang tidak menyadari dirinya sudah terinfeksi HIV, lalu seenaknya menularkan virus pada pasangan tetapnya di rumah," pungkasnya. (Ni Komang Erviani/Sindo/ded)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Belajar membuat website »
Membuat website itu sangatlah mudah, dapatkan panduannya di sini ! ditunjang berbagai software & full support. daftar segera !!
http://www.resepbisnis.com/?id=rohman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar