900 Warga Kediri Terinfeksi AIDS

KEDIRI - Sedikitnya 900 warga di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, diduga terinfeksi penyakit HIV/AIDS. Saat ini keberadaan mereka tersebar di seluruh lapisan masyarakat dan berpotensi menularkan kepada orang lain.

Kasubdin Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Nur Munawaroh mengatakan, perkiraan jumlah tersebut didasarkan pada beberapa metode. Di antaranya adalah pemetaan lokasi, hasil survei, jumlah Pekerja Seks Komersial (PSK) dan jumlah lelaki hidung belang yang kerap mengunjungi lokalisasi.

"Fenomena AIDS ini seperti gunung es. Estimasi kami jumlah penderita HIV/AIDS di Kab Kediri mencapai 900 orang sampai saat ini," ujar Nur Munawaroh.

Berdasarkan data yang berhasil diinventarisir petugas, jumlah penderita HIV/AIDS mulai sejak bulan Januari hingga Juni 2008 mencapai 85 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 42 penderita HIV dengan 6 orang tidak terpantau keberadaannya, 23 penderita AIDS dengan 2 orang tidak terpantau keberadaannya. Dari jumlah itu, sebanyak 16 orang sudah meninggal dunia dalam kurun waktu lima bulan. Untuk bulan Juni saja, jumlah penderita yang berhasil diketahui sebanyak 5 orang, yang terdiri dari 1 orang TKI, 2 PSK, dan 2 lelaki hidung belang.

Melalui pemetaan yang dilakukan petugas, dari 85 penderita tersebut, 50 orang di antaranya berprofesi sebagai PSK. Sementara berdasarkan golongannya, 9 persen di antaranya berasal dari kelompok waria, 19 persen dari kaum lelaki hidung belang, dan sisanya sebesar 72 persen terdiri dari kaum perempuan. Dengan jumlah lokalisasi di Kabupaten Kediri yang mencapai 9 tempat, penularan penyakit ini berlangsung cukup cepat. Tiga lokalisasi yang paling rawan terjadi penularan berada di Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri yang merupakan kompleks lokalisasi.

Ironisnya, temuan kasus tersebut terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2006 jumlah penderita HIV sebanyak 8 orang dan AIDS sebanyak 5 orang. Jumlah itu meningkat pada tahun 2007 dengan jumlah penderita HIV sebanyak 16 orang dan AIDS sebanyak 7 orang.

Sementara pada pertengahan tahun 2008 saja jumlah penderita HIV meningkat hingga 29 orang dan pendertita AIDS sebanyak 7 orang.

"Kami masih kesulitan untuk memantau penderita dari kaum laki-laki. Padahal mereka berpotensi menularkan kepada anak dan istrinya di rumah," jelas Nur Munawaroh yang getol melakukan pemeriksaan ke lokalisasi.

Saat ini pihaknya masih merawat dua penderita HIV/AIDS di RSUD Pare Kediri. Salah satu di antaranya adalah pasien yang baru saja ditemukan dengan kondisi kesehatan yang cukup memburuk. (Hari Tri Wasono/Sindo/mbs)